Template Blogger

Kamis, 12 Juni 2014

0 Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis

Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis – Auditing 1

Ada tiga alasan  mengapa auditor merencanakan penugasan dengan tepat :
  1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi
  2. Untuk membantu menjaga  biaya audit tetap wajar
  3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien


GAMBAR 8-1
Perencanaan Audit dan Perancangan Pendekatan audit
Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal
Memahami bisnis dan industri klien
Menilai risiko bisnis klien
Melaksanakan prosedur  analitis pendahuluan
Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat  diterima serta risiko inheren
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan
Gambar 8-1 menyajikan delapan bagian utama dari perencanaan audit. Masing-masing dari tujuh bagian pertama ditujukan untuk membantu auditor mengembangkan bagian terakhir, yaitu perencanaan audit dan program audit yang efektif serta efisien secara keseluruhan. Empat bagian pertama dari tahap perencanaan akan dipelajari dalam bab ini.
Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah itu acceptable audit risk (risiko audit yang dapat diteima) dan inheren risk (risiko inheren). Kedua jenis risiko ini sangat mempengaruhi pelaksanaan dan biaya audit. Kebanyakan perencanaan awal audit berkaitan dengan perolehan informasi untuk membantu auditor menilai risiko tersebut.
Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan  keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat diterima yang lebih rendah, ini berarti auditor  menginginkan kepastian yang lebih besar bahwa laporan  keuangan tidak mengandung salah saji secara material.
Risiko nol persen berarti kepastian dan risiko 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal. Sebagai contoh, jika auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada salah saji yang material dalam akun seperti piutang usaha, auditor akan menyimpulkan bahwa ada risiko inheren yang tinggi pada akun piutang usaha tersebut.
Penilaian risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian yang penting dari perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu. Sebagai contoh, jika risiko inheren untuk persediaan tinggi karena masalah penilaian yang rumit, lebih banyak bukti yang harus dikumpulkan dalam audit persediaan dan staf yang lebih tinggi yang lebih berpengalaman harus ditugaskan untuk melakukan pengujian di bidang ini.

0 komentar:

Posting Komentar